Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti. Tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan, melainkan kitab² pembinaan.
Kenyataannya tidak ada satupun lelaki di dunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah² tapi selalu merasa benar sendiri, dsb.
Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami atau isteri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi ‘‘yang penting akhwat” atau “yang penting ikhwan...!!!”
Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang² yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang² yang sempurna.
Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan.
Maka doa kita kepada Allah SWT bukanlah : “Berikanlah padaku pasangan yang sempurna...!!!”
Tetapi : “Ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku... Aamiin...”
0 comments